Pengolahan Ubi kayu pada industri tapioka menghasilkan hasil samping berupa kulit singkong bagian luar yang belum termanfaatkan secara baik. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah kulit singkong sebagai bahan baku untuk membuat briket dan melihat pengaruh penambahan Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) terhadap kualitas briket yang dihasilkan. Limbah Kulit Singkong Bagian Luar dan TKKS dibakar menjadi arang, lalu ditumbuk hingga halus dan ditambah dengan larutan tapioka sebagai perekat, kemudian dibentuk menjadi briket. Briket dibuat dengan berbagai macam komposisi Limbah kulit singkong bagian luar dan TKSS serta variasi perekat 3% dan 5%. Briket yang dihasilkan selanjutnya dianalisa kadar air, kadar abu, kadar zat menguap, kadar fixed carbon, nilai kalori dan densitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa briket dengan komposisi Limbah Kulit Singkong bagian luar : TKKS 3:1 dengan konsentrasi perekat tapioka 3% memiliki nilai kalori tertinggi, Briket tersebut juga memiliki kadar air sebesar 3,12%, kadar abu 21,28% dan Fixed karbon sebanyak 52,73%. Hasil analisa menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) menunjukkan bahwa penambahan TKKS berpengaruh nyata terhadap kadar zat menguap, nilai kalori dan densitas dari briket. Sedangkan peningkatan konsentrasi perekat mempengaruhi kadar air, nilai kalori dan densitas. Berdasarkan uji korelasi didapatkan bahwa nilai kalori dipengaruhi oleh kadar abu, kadar zat hilang dan juga densitas briket.